A : Coba kamu ambil sebuah piring kaca
B : Sudah, buat apa?
B : Sudah, buat apa?
A : Coba kamu lempar piring itu ke dinding, pecah?
B : Sudah, piring itu pecah.
B : Sudah, piring itu pecah.
A : Sekarang kamu katakan pada piring itu “MAAF”
B : Maaf…
B : Maaf…
A : Piring itu utuh kembali tidak?
B : …
B : …
BY : SITI RAHMAH
Ada beberapa makna yang tersirat dari sedikit pembicaraan
diatas, mungkin kebanyakan orang hanya menyimpulkan makna dari pembicaraan
diatas adalah semua kata-kata atau pun perbuatan kita yang telah kita lakukan
dan hal itu membuat seseorang tersakiti maka kata maaf tidaklah cukup mengobati
rasa sakit yang dirasakan oleh seseorang yang terluka oleh perbuatan kita.
Namun, coba kita telaah satu persatu kata-kata dari pembicaraan diatas.
Dimulai dari kata “piring” yang merupakan kata symbol dari hati dan perasaan seseorang, mengapa di percakapan diatas menggunakan piring kaca? Bukan piring plastik, atau piring sterofom atau yang lainnya. Setiap kata “piring” atau perasaan seseorang itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Piring kaca atau piring beling, itu mengistilahkan perasaan seseorang yang sangatlah sensitif, apabila terjadi suatu hal terhadap dirinya selalu dibawa dengan perasaan, entah itu orang lain bercanda terhadap dirinya, ataupun serius, dia selalu menghubungkan dengan perasaan atau hati, sehingga tipe orang yang memiliki perasaan seperti piring kaca sangatlah rentang akan sakit hati, sedih yang berlarut, susah untuk memaafkan orang yang telah menyakitinya, serta susah untuk bangkit atau move on dari sakit hatinya yang terdahulu. Orang yang memiliki perasaan seperti ini sangatlah lemah, dan gampang sekali trauma dihidupnya. Akan tetapi orang yang memiliki mental seperti piring kaca, sangatlah banyak yang menyukai, coba kita perhatikan, semakin indah suatu piring kaca maka akan semakin mahal harganya, semakin tua piring kaca maka semakin mahal pula harganya, semakin antik corak dari piring kaca maka semakin mahal pula harganya. Begitu pula seseorang yang memiliki pribadi seperti piring kaca. Semakin indah bentuknya semakin banyak yang menyanjungnya. Keutamaan dari orang yang bermental piring kaca adalah dari fisiknya bukan dari sifatnya yang rapuh.
Namun, coba kita telaah satu persatu kata-kata dari pembicaraan diatas.
Dimulai dari kata “piring” yang merupakan kata symbol dari hati dan perasaan seseorang, mengapa di percakapan diatas menggunakan piring kaca? Bukan piring plastik, atau piring sterofom atau yang lainnya. Setiap kata “piring” atau perasaan seseorang itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Piring kaca atau piring beling, itu mengistilahkan perasaan seseorang yang sangatlah sensitif, apabila terjadi suatu hal terhadap dirinya selalu dibawa dengan perasaan, entah itu orang lain bercanda terhadap dirinya, ataupun serius, dia selalu menghubungkan dengan perasaan atau hati, sehingga tipe orang yang memiliki perasaan seperti piring kaca sangatlah rentang akan sakit hati, sedih yang berlarut, susah untuk memaafkan orang yang telah menyakitinya, serta susah untuk bangkit atau move on dari sakit hatinya yang terdahulu. Orang yang memiliki perasaan seperti ini sangatlah lemah, dan gampang sekali trauma dihidupnya. Akan tetapi orang yang memiliki mental seperti piring kaca, sangatlah banyak yang menyukai, coba kita perhatikan, semakin indah suatu piring kaca maka akan semakin mahal harganya, semakin tua piring kaca maka semakin mahal pula harganya, semakin antik corak dari piring kaca maka semakin mahal pula harganya. Begitu pula seseorang yang memiliki pribadi seperti piring kaca. Semakin indah bentuknya semakin banyak yang menyanjungnya. Keutamaan dari orang yang bermental piring kaca adalah dari fisiknya bukan dari sifatnya yang rapuh.
Piring plastik, itu mengistilahkan seseorang yang berhati kuat, coba anda banting piring plastik sekuat
tenaga anda, ya walaupun piring itu jatuh tapi tetap saja piring itu utuh, coba
anda remuk-remukkan piring itu, piring plastik tersebut masih utuh walaupun
tersisa bekas di bagian piring tersebut. begitu pula sesorang yang memiliki mental
piring plastik, walaupun dia dijatuhkan oleh orang lain tapi ia tetap tegar
dalam menjalaninya, walaupun ia sudah diperlakukan tidak sepantasnya oleh orang
lain, tetapi ia tetap mudah memaafkan orang lain yang telah menyakitinya,
walaupun sedikit tersisa dihatinya rasa sakit, namun orang bermental piring
plastik tidak mudah rapuh seperti orang bermental piring kaca.
Akan tetapi kelemahan orang bermental piring palstik yaitu, semakin kuat ia
menahan rasa sakit hati maka semakin rendah harganya dimata orang, coba anda
bayangkan lebih mahal mana harga piring kaca dari pada piring plastik? Tentu lebih
mahal harganya piring kaca. Begitu pula orang yang bermental piring plastik,
semakin sering dia sabar dalam menghadapi ujian maka semakin rendah ia dimata
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar